Kamis, 13 Desember 2012

CINTA SEORANG IBU



Di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit.

Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi. Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang. Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan:
"Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati".
Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya. Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap. Kemudian dia dibawa ke hadapan raja untuk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu. Dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan, "Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya".

Dengan tertatih-tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman.. Dengan hati hancur, ibu itu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan.

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong manyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang. Sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada.

Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat.

Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orangnaik ke atas menyelidiki sumber darah.

Tahukah kamu apa yang terjadi?


Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng.
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan, menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng, memeluk bandul dalam lonceng untuk
menghindari hukuman pancung anaknya.

Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya. Betapapun jahat si anak, ibu akan tetap mengasihi sepenuh hidupnya…

Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu, karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini.

Sesuatu untuk dijadikan renungan untuk kita… agar kita selalu mencintai! Sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun!!!!

There is a story living in us, that speaks of our place in the world. It is a story that invites us to love what we love and simply be ourselves.

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.

Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksana.

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.

Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.

Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti.

Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.

Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci untuk menuju surga.

Gunakah waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali!!!


Pernahkah kita mencoba mengingat akan masa lalu………..????
Sembilan bulan kita hidup dalam kandungan sang bunda……
Bunda selalu membawa kita kemanapun ia pergi………
Tak pernah ia berfikir untuk menanggalkan kita walau sejenak………
Lalu kita pun lahir dengan tangis pertama kita menyapa dunia ini……
Bunda pun selalu ikhlas merawat kita dengan penuh kasih sayang……
Kadang kita telah begitu saja mengambil waktu istirahatnya dengan tangis kita di malam hari……mengganti popok kita yang basah, memberikan kita air susu ketika kita lapar………….
Dan kita hanya bisa menangis saja ketika itu………
Kita selalu diayun, dipangku dan ditimang-timang
Lalu apa balasan kita waktu itu………..????
Kita sering membuat basah baju bunda dengan air kencing kita……
Dan Bunda tak pernah sekalipun memarahi kita……


Usia kitapun beranjak perlahan……
Ingatkah ketika hari pertama kita masuk sekolah……???
Setiap pagi, Bunda selalu memandikan kita,………menyuapi kita………mengantar kita dan menunggui kita……
Bunda begitu sabar mengiringi hari kita di sekolah……
Dan kita hanya bermain ketika itu……
Lalu ketika kita beranjak remaja………
Bundapun tak henti untuk menghawatirkan kita……
Ketika kita sering pulang terlambat dengan berbagai alasaan……
Bunda hanya menatap dengan penuh cemas……
Padahal mungkin kita hanya bersenang-senang di luar sana……

Ingatkah kita pada saat hari raya idul fitri………
Sering bunda membelikan kita baju, sepatu, celana baru………
Dengan harapan kita akan merasa senang……
Ingatkah pula apa kata kita ketika itu………..
“Ah….bajunya udah kuno gak mau ah” bunda ‘nggak tau selera anak muda…
dan bunda hanya tersenyum saja……
Saat kita mengenal cinta akan sesama………
Sering kita membohongi bunda hanya untuk bercinta semata……
Dan bundapun tak pernah lepaskan kasih sayangnya untuk kita……
Ketika bunda bilang………”Nak…….mestinya kamu sekolah dulu yang benar….jangan dulu berpacaran….””
Lantas kita hanya menjawab ”bu, saya udah gede, saya tau apa yg baik buat saya, ibu jangan terlalu mengatur saya dong!!”
Bunda hanya tersenyum dan menatap kita dengan penuh kasih sayang…

Apakah kita ingat saat kita memasuki bangku kuliah…
Bunda dengan penuh semangat memberikan biaya kuliah kita yang setinggi langit…
Lalu mungkin kita juga hanya bersenang-senang saja dengan dunia yang sedikit beranjak dewasa……
Ketika kita butuh uang utk menuntaskan hasrat cinta muda kita……
Sekali lagi kita sering membohongi bunda……
dengan mengatakan….”bu……saya butuh uang….untuk biaya praktikum……kira-kira….sekian juta..”
Lalu bunda bilang………….”nak…….apa tidak bisa di cicil…??
Kita dengan segera menjawab…..”gak bisa bu….harus sekali bayar……..”
Kita tak pernah tahu apa yang ada di benak bunda ketika itu……
Jika saja bunda tahu bahwa itu hanyalah alasan kita semata…..karena mungkin saja yang sebenarnya adalah kita butuh uang untuk mentraktir atau menyenangkan pacar tersayang saja…
Dan ternyata bunda selalu saja menyayangi dan berusaha mempercayai kita.

Pada saat kita lulus kuliah………
Kita mungkin bisa melihat betapa bangganya bunda mendapati anaknya sudah menjadi seorang sarjana menangis penuh haru bahagia bunda ketika itu
Lalu tak lama setelah itu……tiba-taba….
“Bu….sekarang saya sudah dewasa……saya ingin menikahi si anu……….karena saya mencintai dia………boleh kan bu……..?”
Mungkin bunda akan bilang ; ”Nak mustinya kamu mencari kerja dulu, lalu setelah sedikit mapan mungkin kamu bisa menikah”
Lalu apa jawab kita; ”Bu! kalo ibu percaya, .saya sanggup untuk memberikan makan dia tanpa ibu kasih, saya harap ibu tidak melarang niat saya untuk menikah sekarang, saya sudah dewasa bu, bukan anak kecil yang segalanya harus ibu perhatikan!! !”
Dan demi kasih sayangnya terhadap kita, maka bundapun sekali lagi meluluskan keinginan kita, sekaligus memberikan kita sedikit bekal untuk mengarungi biduk rumah tangga kita nanti.
Tak berapa lama setelah itu, kitapun merasa sanggup untuk hidup terpisah dari beliau….maka sekali lagi kita merajuk pada bunda.


Pada saat bunda sudah memasuki hari tuanya, kita pun meninggalkan dia dalam hari-hari senjanya.
Dan bunda tak pernah meminta kita untuk menemaninya karena bunda pikir anaknya sudah mempunyai kehidupan sendiri.
Bertahun-tahun kita meninggalkan bunda dan mungkin hanya setahun sekali saja kita menengok dia, itupun pada saat Hari Raya saja.
Lalu, ketika Bunda sakit di hari tuanya,
Mungkin bunda mengharapkan kasih sayang anaknya bisa sedikit menghibur dia.
Tapi, sering kita mengabaikan harapan bunda……
Kita mungkin merasa direpotkan hanya dengan mengurusi seorang wanita tua yang sudah tak berdaya itu, .maka dengan tanpa ragu lagi kita antarkan bunda pada sebuah panti jompo, kita tinggalkan bunda dengan segala harapannya terhadap kita.
Lalu pada saat Allah hendak menjemput dia, kita mungkin sedang tenggelam dalam kehidupan yang sudah menyita sebagian hati nurani kita.


Hingga satu hari terdengar bunyi dering telepon yang memberikan kabar bahwa bunda telah tiada.
Dan aku tak berani bilang bahwa mungkin saja hati kita sudah bebal dan telinga kita sudah tuli akan kenyataan ini.
Ada sesal mungkin di sana, .sesal yang tak akan terbalas dengan sejuta tetesan air mata kita.
Dan kitapun hanya meratapi kepergian bunda, ya bunda yang sudah mencetak kita dengan segenap kasih sayang bunda yang tak terperi ketulusannya, sesal yang tiada guna ketika kita tahu bunda pergi bersama setitik harapan bunda bahwa dia ingin anaknya ada ketika hembusan nafasnya yang terakhir memutuskan kehidupannya.
Dan kita hanya terpekur menatap bekunya batu nisan bertahtakan nama bunda. Itupun jika masih ada secuil nurani kita yang masih berwarna putih.

Kutuliskan ini, untuk mengenang bahwa bunda adalah pembawa syurga buat anaknya, mungkin ini tak semua benar, tapi tak mustahil ini terjadi dan ada di dunia ini.
Bunda, .aku menyayangi bunda seperti aku menyayangi syurgaNYA.
Maafkan anakmu ya bunda.
Peluk cium anakmu selalu.


Ibu, mengapa Ibu menangis?


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. ‘Ibu, mengapa Ibu menangis?’
Ibunya menjawab, ‘Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak’.
‘Aku tak mengerti’ kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. ‘Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti….’

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. ‘Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?’
Sang ayah menjawab, ‘Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan’.
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.’Ya Tuhan, mengapa wanita mudah sekali menangis?’
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab…
‘Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan’.

Kehidupan mahasiswa 1


Terkadang kehidupan mahasiswa itu y’unik menurut saya, disaat kita dikasih tugas yang banyak alangkah lucunya kita sering mengeluh di jejaring sosial lah seperti BBM, Facebook,Twittr dan jejaring sosial lain tapi terkadang kita juga sering curhat antar teman kita untuk membanding – bandingkan tentang permasalahan diri kita terhadap tugas. Mungkin itu merupakan hal yang tidak kita sadari selama ini terkadang hal itu sedikit lebay mungkin ? padahal suatu kewajaran kalau kita diburu yang namanya tugas kuliahan padahal kita sering banyak omong dan sedikit tindakan alhasil tugas semakin bejibun dan akhiranya kita mengeluh semakin hebat , coba kalu kita kerjakan sedikit demi sedikit mungkin ga bakalan terlalu hebat ngeluhanya mungkin tidak semua mahasiswa seperti itu tapi sebagian besar seperti itu.

Antara tugas dan searching, kebanyakan mahasiswa doyan yang namanya serching lagi diskusi atau tutor dan pada bawa lepto oranglain lagi serius kita malah asik dengan dunia maya giliran ditanya kita langsung nyari di internet , masih untung kalu jaringannya tidak gangguan kalu gangguan kita hanya menjawab a i u e o tanpa arah dan tujuan itulah mahasisa. Dan anehnya mahasiswa hobinya menyari tugas bukan dari buku tapi dari internet yang datanya mungkin sulit dipertanggung jawabkan , kebagian tugas nyari dari buku eh kita malah nyari di internet dengan alasan bukunya ga ada pusing bacanya dan blabla,, ,,,. Paling seng kebagian tugas dari internet so pasti mudah dan bisa sekalian searching yang lain. Mungkin sebagian mahasiswa menganggap tugas itu sebagi salah satu level termalas untuk dilewati dikasih tugas nyari ini itu yang tidak sesuai dengan keinginan kita pasti langsung protes atau mata sedikit tegang. Tugas kelompok mungkin merupakan hal yang lumrah yang sering kita lakukan diperkuliahan karena dengan diskusi dapat mempermudah menyelesaikan tugas katanya itu juga, tapi berapa persen yang mengerjakan tugas dan sisanya hanya numpang nama dilaporan saja , hal itu membuat saya malas kalau ada tugas diskusi soalnya apayang kita lakukan untuk kelompok kita tdiak dibarengi dengan keseriusan dari anggota yang lain mungkin itu diskusi , kalau boleh jujur kita pasti tidak ingin memasukan nama orang yang tidak serius dalam diskusi tapi apa daya itu teman kita sendiri , untung hati kita masih bisa memaklumi tapi kalu keseringan juga ya kesel juga berarti orang tersebut tidak tau diri sama sekali padahal nilai tersebut untuk dirinya sendiri tapi ya sudahlah namnya juga mahasiswa.

Perkuliahan diwaktu yang tidak tepat pasti sering kita alami seperti perkulihan dijam – jam rawan seperti jam satu siang atau mepet ke jam tiga sore itu rasanya wow,, bagi mahasiwa dengan mata ajaran yang membosankan apalagi kalu slidenya banyak atau slidenya pake bahasa inggris semua seperti salah satu dosen saya yang hobinya pake bahasa inggris, padahal tujuannya baik agar kita lebih terampilagi berbahasa tapi apa daya kita hanya mengobrol, smsan, cetingan bahkan bisa juga tidur atau kita ijin kekamar madi dan gakunjung balik lagi kekelas alhasil kita merapat kekantin, hem,,, jelas hal seperti itu merupakan budaya yang sulit dihilangkan. Mungkin setiap mahsiswa pasti pernah merasakan atau pasti merasakan yang namanya UTS, UAS atau ujian – ujian yang lainya dan kebanyakan mahasiswa paling suka dengan sitem kebut semalam, sejam atau seceptnya atau buat contekan di meja ujian dengan tulisan sedikit di permini ukurannya atau bisa juga di tembok, ditangan dan tentunya cara jadul yaitu pake catatn kecil di kertas munkin itu dampak dari sitem sks tapi itu merupakan hal yang lumrah dilakukan mahasiswa demi menuju nilai yang memuaskan tanpa harus berkerja keras “study hard” tapi ingat tidak semua mahasiswa seperti itu ada ko mahasiswa yang raji seperti bberapa teman saya . hal itu dilakukan karena ketidak mauan mahasiswa ikut remed atau SP pling parah yang penting lulus walau dengan niali pas – pasan

Rabu, 12 Desember 2012

Renungan

Pernahkah kita mencoba mengingat akan masa lalu………..???? Sembilan bulan kita hidup dalam kandungan sang bunda…… Bunda selalu membawa kita kemanapun ia pergi……… Tak pernah ia berfikir untuk menanggalkan kita walau sejenak……… Lalu kita pun lahir dengan tangis pertama kita menyapa dunia ini…… Bunda pun selalu ikhlas merawat kita dengan penuh kasih sayang…… Kadang kita telah begitu saja mengambil waktu istirahatnya dengan tangis kita di malam hari……mengganti popok kita yang basah, memberikan kita air susu ketika kita lapar…………. Dan kita hanya bisa menangis saja ketika itu……… Kita selalu diayun, dipangku dan ditimang-timang Lalu apa balasan kita waktu itu………..???? Kita sering membuat basah baju bunda dengan air kencing kita…… Dan Bunda tak pernah sekalipun memarahi kita…… Usia kitapun beranjak perlahan…… Ingatkah ketika hari pertama kita masuk sekolah……??? Setiap pagi, Bunda selalu memandikan kita,………menyuapi kita………mengantar kita dan menunggui kita…… Bunda begitu sabar mengiringi hari kita di sekolah…… Dan kita hanya bermain ketika itu…… Lalu ketika kita beranjak remaja……… Bundapun tak henti untuk menghawatirkan kita…… Ketika kita sering pulang terlambat dengan berbagai alasaan…… Bunda hanya menatap dengan penuh cemas…… Padahal mungkin kita hanya bersenang-senang di luar sana…… Ingatkah kita pada saat hari raya idul fitri……… Sering bunda membelikan kita baju, sepatu, celana baru……… Dengan harapan kita akan merasa senang…… Ingatkah pula apa kata kita ketika itu……….. “Ah….bajunya udah kuno gak mau ah” bunda ‘nggak tau selera anak muda… dan bunda hanya tersenyum saja…… Saat kita mengenal cinta akan sesama……… Sering kita membohongi bunda hanya untuk bercinta semata…… Dan bundapun tak pernah lepaskan kasih sayangnya untuk kita…… Ketika bunda bilang………”Nak…….mestinya kamu sekolah dulu yang benar….jangan dulu berpacaran….”” Lantas kita hanya menjawab ”bu, saya udah gede, saya tau apa yg baik buat saya, ibu jangan terlalu mengatur saya dong!!” Bunda hanya tersenyum dan menatap kita dengan penuh kasih sayang… Apakah kita ingat saat kita memasuki bangku kuliah… Bunda dengan penuh semangat memberikan biaya kuliah kita yang setinggi langit… Lalu mungkin kita juga hanya bersenang-senang saja dengan dunia yang sedikit beranjak dewasa…… Ketika kita butuh uang utk menuntaskan hasrat cinta muda kita…… Sekali lagi kita sering membohongi bunda…… dengan mengatakan….”bu……saya butuh uang….untuk biaya praktikum……kira-kira….sekian juta..” Lalu bunda bilang………….”nak…….apa tidak bisa di cicil…?? Kita dengan segera menjawab…..”gak bisa bu….harus sekali bayar……..” Kita tak pernah tahu apa yang ada di benak bunda ketika itu…… Jika saja bunda tahu bahwa itu hanyalah alasan kita semata…..karena mungkin saja yang sebenarnya adalah kita butuh uang untuk mentraktir atau menyenangkan pacar tersayang saja… Dan ternyata bunda selalu saja menyayangi dan berusaha mempercayai kita. Pada saat kita lulus kuliah……… Kita mungkin bisa melihat betapa bangganya bunda mendapati anaknya sudah menjadi seorang sarjana menangis penuh haru bahagia bunda ketika itu Lalu tak lama setelah itu……tiba-taba…. “Bu….sekarang saya sudah dewasa……saya ingin menikahi si anu……….karena saya mencintai dia………boleh kan bu……..?” Mungkin bunda akan bilang ; ”Nak mustinya kamu mencari kerja dulu, lalu setelah sedikit mapan mungkin kamu bisa menikah” Lalu apa jawab kita; ”Bu! kalo ibu percaya, .saya sanggup untuk memberikan makan dia tanpa ibu kasih, saya harap ibu tidak melarang niat saya untuk menikah sekarang, saya sudah dewasa bu, bukan anak kecil yang segalanya harus ibu perhatikan!! !” Dan demi kasih sayangnya terhadap kita, maka bundapun sekali lagi meluluskan keinginan kita, sekaligus memberikan kita sedikit bekal untuk mengarungi biduk rumah tangga kita nanti. Tak berapa lama setelah itu, kitapun merasa sanggup untuk hidup terpisah dari beliau….maka sekali lagi kita merajuk pada bunda. Pada saat bunda sudah memasuki hari tuanya, kita pun meninggalkan dia dalam hari-hari senjanya. Dan bunda tak pernah meminta kita untuk menemaninya karena bunda pikir anaknya sudah mempunyai kehidupan sendiri. Bertahun-tahun kita meninggalkan bunda dan mungkin hanya setahun sekali saja kita menengok dia, itupun pada saat Hari Raya saja. Lalu, ketika Bunda sakit di hari tuanya, Mungkin bunda mengharapkan kasih sayang anaknya bisa sedikit menghibur dia. Tapi, sering kita mengabaikan harapan bunda…… Kita mungkin merasa direpotkan hanya dengan mengurusi seorang wanita tua yang sudah tak berdaya itu, .maka dengan tanpa ragu lagi kita antarkan bunda pada sebuah panti jompo, kita tinggalkan bunda dengan segala harapannya terhadap kita. Lalu pada saat Allah hendak menjemput dia, kita mungkin sedang tenggelam dalam kehidupan yang sudah menyita sebagian hati nurani kita. Hingga satu hari terdengar bunyi dering telepon yang memberikan kabar bahwa bunda telah tiada. Dan aku tak berani bilang bahwa mungkin saja hati kita sudah bebal dan telinga kita sudah tuli akan kenyataan ini. Ada sesal mungkin di sana, .sesal yang tak akan terbalas dengan sejuta tetesan air mata kita. Dan kitapun hanya meratapi kepergian bunda, ya bunda yang sudah mencetak kita dengan segenap kasih sayang bunda yang tak terperi ketulusannya, sesal yang tiada guna ketika kita tahu bunda pergi bersama setitik harapan bunda bahwa dia ingin anaknya ada ketika hembusan nafasnya yang terakhir memutuskan kehidupannya. Dan kita hanya terpekur menatap bekunya batu nisan bertahtakan nama bunda. Itupun jika masih ada secuil nurani kita yang masih berwarna putih. Kutuliskan ini, untuk mengenang bahwa bunda adalah pembawa syurga buat anaknya, mungkin ini tak semua benar, tapi tak mustahil ini terjadi dan ada di dunia ini. Bunda, .aku menyayangi bunda seperti aku menyayangi syurgaNYA. Maafkan anakmu ya bunda. Peluk cium anakmu selalu.

Tuhan,,

TUHAN.. Sesungguhnya Engkau telah membebaniku dengan apa yang Engkau lebih memilikinya dariku Kekuasaan Mu atasnya dan atasku lebih besar dari kekuasaanku Maka berikanlah kepadaku dari diriku apa yang dapat membuat Mu ridha kepadaku Dan ambillah untuk Mu kerelaan dari diriku dalam kesejahteraan TUHAN Aku sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk berjuang Aku sama sekali tidak memilki kesabaran dalam menghadapi cobaan Aku sama sekali tidak kuat menanggung kefakiran Oleh karena itu, Jangan serahkan aku pada makhluk Mu Melainkan perhatikanlah kebutuhanku Peliharalah kecukupanku Perhatikanlah diriku dan perhatikanlah aku dalam segala urusanku Jika Engkau biarkan aku mengurus diriku sendiri, aku tidak akan mampu Aku tidak dapat membawa diriku menuju kebaikan TUHAN Dengan keagungan Mu selamatkanlah aku Dengan keluasan Mu, bukakan tanganku Dan dengan apa yang ada disisi Mu, cukupkan aku TUHAN Bebaskanlah aku dari dengki Tahanlah aku dari dosa-dosa Jauhkanlah aku dari semua yang diharamkan Jangan Engkau dorong aku kedalam kemaksiatan TUHAN Anugrahkanlah ak keinginaan untuk meraih apa yang ada pada sisi Mu Dan kerelaan pada apa yang datang kepadaku dari Mu Berkahilah apa yang Engkau rezekikan kepadaku Dan apa yang telah Engkau karuniakan kepadaku Dan apa yang telah Engkau berikan nikmat kepadaku TUHAN Jadikanlah aku terjaga dan terpelihara dalam semua keadaanku Tertutup, terlindungi dan tertolaong Bantulah aku dalam melaksanakan semua yang Engkau tetapkan kepadaku Dan yang Engkau wajibkan atasku dalam berbagai cara menaati Mu Atau kewajibanku terhadap makhluk Mu Walaupun badanku lemah karenanya Kemampuanku tidak akan dapat mencapainya Harta bendaku dan apa yang ada padaku tidak dapat menutupinya Baik aku mengingatnya maupun melupakannya TUHAN Sungguh telah Kau hitung semuanya untukku Sedangkan aku sendiri melalaikannya Bantulah aku dalam melaksanakannya dengan besarnya kemurahan Mu Dan banyaknya apa yang ada disisi Mu Maka seseungguhnya Engkau Maha Luas dan Maha Pemurah TUHAN Berikanlah rasa takut akan derita yang mengancam Dan kerinduan akan pahala yang dijanjikan Hingga ketika aku berdoa kepada Mu aku memperoleh kenikmatan berikanlah kepadaku cobaan yang membawaku menuju perlindungan Mu TUHAN Sungguh Engkau mengetahui apa yangmendatangkan kebaikan kepadaku dalam urusan dunia dan akhirat Maka jadikanlah sebagai penghormatan kebutuhan-kebutuhanku TUHAN Karuniakanlah kepadaku cara bersyukur yang benar ketika aku kurang bersyukur kepada Mu Atas nikmat yang telah engkau berikan kepadaku dalam kemudahan dan kesulitan Dalam keadaan sehat dan sakit Samapai aku merasakan nikmatnya kerelaan dalam diriku Serta ketentraman dalam jiwa Dalam segala ketentuan yang Engkau tetapkan untukku Dalam keadaan takut dan aman Saat senang dan marah